Banyaknya ilmu pelet yang tersebar di tanah Jawa menjadikan ajian jarang goyang sebagai salah satu keilmuan kuno menjadi sangat disegani karena kehebatan ilmu pengasihan ini memang tidak diragukan lagi. Namun karena banyaknya informasi yang beredar membuat kita bingung ingin memahami mana yang asli dan mana yang tidak benar. Dengan melihat hal itu maka disini akan kita ulas sekilas mengenai ilmu ini meskipun hanya sekedar berbagi mantra dan doa-nya saja.
Untuk mengikuti langkah-langkahnya tidaklah semudah apa yang kita perkirakan karena perlu adanya niat yang kuat untuk menguasai ilmu ini, dan selain itu harus tahu tujuan yang jelas untuk apa anda belajar ilmu jaran goyang, kalau tujuan sudah kabur maka akan sulit untuk menyatukan ilmu tersebut dengan jiwa kita.
Adanya penghayatan juga tidak kalah penting, maksudnya ketika hendak mempergunakan ajian tersebut untuk memikat hati lawan jenis atau seseorang wanita atau pria maka harus benar-benar dapat menciptakan imajinasi bahwa anda mampu meluluhkan hati dan membuatnya jatuh cinta kepada anda. Hal ini sangat penting sebagai pondasi dalam mengamalkan keilmuan tersebut agar dapat memberikan efek yang maksimal.
Adapun mantranya adalah sebagai berikut, yang merupakan terusan dari tulisan sebelumnya tentang pelet lewat foto
“Ingsun amatak ajiku si jaran goyang, teteger tengahing pasar, gegamane cemeti sodo lanang saking swargo, sun sabetake gunung jugrug. Segoro asat,bumi bengkah. Sun sabetake atine si jabang bayi … (sebut nama target yang dimaksud), tekowelas teko asih saking badhan ingsun, manut miturut kacepa kulo”